Friday, November 4, 2022

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.1 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK

Salam guru penggerak!
Assalamu'alaikum wr.wb.

Apa kabar bapak ibu/guru hebat? Kali ini saya akan menuliskan tentang koneksi antar materi pada modul 1.1 pendidikan guru penggerak. Ada tiga pertanyaan yang harus terjawab dalam pemaparan koneksi antar materi ini yaitu:
  1. Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda  mempelajari modul 1.1?
  2. Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini?
  3. Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran KHD?
Sebagai guru kita tidak bisa berhenti belajar. Itulah yang menjadi salah satu alasan mengapa saya ikut seleksi guru penggerak. Setelah mengikuti serangkaian kegiatan seleksi akhirnya luluslah saya menjadi calon guru penggerak angkatan 7. Sebelum mengikuti pendidikan guru penggerak ada beberapa hal yang masih saya percayai meskipun saya sudah emngikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Dalam kegiatan PPG memang diajarkan bagaimana untuk membuat perangkat pembelajaran yang baik, apa saja model pembelajaran inovatif. Kegiatan tersebut juga diawali dengan identifikasi masalah, ekplorasi penyebab masalah, penentuan masalah utama hingga akhirnya membuat solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut dalam bentuk perangkat pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan PPL. Untuk kegiatan pembelajaran inovatif dan bagaimana menyusunnya saya sudah mempunyai pemahaman, akan tetapi masih ada beberapa hal yang saya percayai bahkan sebelum saya mempelajari modul 1.1 yaitu:
  1. modul, strategi, dan metode pembelajaran yang dipilih guru adalah untuk mengantarkan murid agar tuntas memenuhi KKM;
  2. guru dapat memilih untuk menentukan media belajar yang akan digunakan murid dalam kegiatan belajarnya.
  3. murid harus tuntas dalam semua mata pelajaran. 
Kegiatan belajar building vocabularies

Kegiatan belajar menggunakan media video 

2.             Jadi anak-anak belum mendapatkan kebebasannya dalam belajar. Setelah mempelajari modul 1.1 pada kegiatan guru penggerak, pemikiran saya terkait kegiatan pembelajaran dan murid tersebut telah berubah. Yang pertama, pendidik harus dapat menerapkan trilogi pendidikan Ing Ngarso Sung Tolodho, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Dalam perannya sebagai guru maka seorang guru di depan harus dapat memberikan contoh atau teladan bagi muridnya. Seorang guru tidak dapat hanya mengatakan bahwa murid dapat emlakukan A atau B untuk dapat mencapai tujuannya tapi guru harus memberikan contoh. Misalnya seorang guru mengatakan bahwa murid harus datang ke sekolah tepat waktu, maka guru harus terlebih dahulu mencontohkan dengan datang lebih awal dari muridnya. Kemudian di tengah guru harus dapat memberikan semangat pada murid-muridnya. Dalam setiap kesempatan hendaknya guru dapat membangkitkan semangat agar anak muridnya dapat mempunyai keinginan kuat dan tenaga untuk mencapai tujuan hidupnya. Di belakang guru harus memberikan dorongan pada muridnya agar senantiasa dapat mengembangkan diri untuk mencapai kebahagiaan hidupnya. 

Kegiatan pembelajaran menggunakan model PJBL


            Yang kedua, seorang guru harus menghamba pada murid. Jadi apapun yang dilakukan seorang guru dalam kegiatan pendidikannya haruslah berorientasi pada murid. Praktik pembelajaran yang dilakukan haruslah memikirkan kebutuhan dan keinginan murid bukan keinginan guru. Guru bukan lagi pusat dalam kegiatan tapi murid lah yang menjadi tujuan dalam pendidikan. Murid mempunyai kodratnya masing-masing sehingga guru tidak dapat memaksakan kehendaknya pada murid.

Presentasi hasil karya label sederhana

             Yang ketiga pendidikan harus sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman jadi dalam mendidik anak tidak dapat dipisahkan dari dunianya. Pendidikan di suatu daerah mungkin berbeda dengan pendidikan di daerah yang lain. Dalam pendidikan, guru tidak dapat memisahkan anak dari dunianya. Misalnya untuk murid di pedesaan daerah 3T seperti sekolah saya, dalam kegiatan pembelajaran procedure text maka akan lebih mengena pada anak murid jika yang dicontohkan adalah "how to make Juhu Rimbang" (Juhu Rimbang adalah makanan khas daerah Kalimantan), atau "how to operate Kelotok" daripada mencontohkan "how to make honey garlic Salmon" atau "how to operate microwave" karena mereka di tempat kami mereka tidak akan menemukan ikan Salmon atau Microwave. Akan tetapi mereka juga dapat dicontohkan hal-hal yang diluar kearifan lokal daerahnya untuk memberikan wawasan global. Jadai guru dapat menggunakan media seperti video untuk membuat kegiatan pembeljaran lebih menarik.

     Yang keempat anak harus dapat kemerdekaannya dalam belajar sehingga mereka dapat belajar dengan bahagia. Berdasarkan pemikiran KHD, anak merdeka untuk belajar, anak dapat bebas memilih untuk belajar dengan cara mereka sendiri untuk mencapai tujuannya. Guru tidak lagi dapat menentukan murid harus belajar dengan cara A atau B, tugas guru hanyalah menuntun murid untuk dapat mengembangkan minat dan bakatnya sehingga dapat mencapai kebahagiaan dan keselamatan dalam hidupnya. Dalam kemerdekaannya belajar, murid haruslah tetap emndaparkan tuntunan dari guru hingga seorang murid dapat menjadi manusia yang merdeka nantinya. 


          Yang kelima dalam pendidikan haruslah terjadi perubahan perilaku. Berdasarkan teori Convergentie disebutkan bahwa watak ada dua, yang dapat diubah yaitu yang berhubungan dengan kecerdasan dan yang tidak dapat diubah yaitu yang berhubungan dengan dasar hidup manusia. Watak yang tidakd dapat dibubah tersebut misalnya adalah rasa takut, malu, kecewa, iri, egois, dll karena rasa ini tidak akan hilang, hanya dapat tertutup dan masih dapat muncul secara tiba-tiba. Oleh karena itu tugas guru adalah memberikan pendidikan yang baik sehingga murid dapat menguasai diri secara tetap dan kuat yang nantinya akan dapat melenyapkan tabiat-tabiat yang tidak baik.  

        Setelah memahami bagaimana pendidikan berdasarkan pemikiran KHD maka haruslah ada yang berubah dari praktik pembelajaran yang diterapkan di kelas maupun di sekolah.  Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas anda mencerminkan pemikiran KHD?

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu:  

  •    Merancang pembelajaran yang berpusat pada murid menggunakan strategi, model, metode pembelajaran yang inovatif. Dalam merancang kegiatan pembelajaran, guru dapat menyesuaikan model dan strategi pembelajaran dengan karakteristik materi dan karakteristik murid sehingga praktik pembelajaran menyenangkan.
  •    Membuat kesepakatan kelas. Dengan membuat kesepakatan kelas maka murid dapat bebas mengutarakan pendapatnya tentang bagaimana mereka ingin kegiatan belajar berlangsung
  •       Melakukan ice breaking. Agar murid tidak bosan maka guru dapat emlakukan ice breaking tidak hanya di awal kegiatan pembelajaran tetapi menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di kelas.
  •      Membuat Yel-yel yang menumbuhkan semangat belajar murid. Guru dapat mengajak murid untuk emmbuat yel-yel kelasnya sehingga setiap kelas mempunyai ciri khasnya masing-masing.
  •    Menguatkan karakter baik pada anak dengan merefleksikan kembali program sekolah seperti kegiatan literasi pada Senin-Rabu, Kamis beriman, Shalat berjama’ah dan Jumat Sehat, Salam dan salim. Setelah dilakukan refleksi maka dapat di analisis apa yang harus dipertahankan dan apa yang harus di perbaiki dan di tindak lanjuti.
Dalam pendidikan berdasarkan pemikiran KHD, pendidikan harus berpihak pada murid. Dan guru harus dapat menjalankan trilogi pendidikan
 Ing Ngarso Sung Tolodho, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Mari wujudkan merdeka belajar. 

 

No comments:

Post a Comment

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Salam Guru Penggerak. “Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”   ( Teach...