Selamat malam Jumat π₯³π₯³π₯³π₯³
Kali ini mau berbagi saja, salah satu usaha saya untuk maju bersama anak-anak. Jadi guru untuk anak usia SMP itu agak memusingkan bagi saya. Apalagi letak geografisnya aduhai...fasilitasnya serba seadanya. Di awal saya sempat frustasi juga, anak-anak ini diapain ya supaya mau belajar. Apalagi belajar Bahasa Inggris, yang menurut sebagian besar anak-anak itu mata pelajaran yang sulit. Tulisannya apa, bacanya beda, artinya lain; bingung mereka. π
Setelah saya ingat-ingat, waktu saya sekolah dulu rasanya kami belajar sendiri juga. Tapi lain dulu lain sekarang ya seperti lain ladang lain belalang. Sekarang yang sudah zaman 4.0, harusnya serba digital serba teknologi. Tapi saya mlongo dong, teknologi yang seperti apa yang harus saya pakai. Kalau sudah baca postingan-postingan saya sebelumnya mungkin sudah tahu kondisi di sekolah kami.
Saya mau mengenalkan world englishes secara online, sulit. Kenapa? Sinyal internetnya seperti isi dompet waktu tanggal tua, menyedihkan. π kalau cuaca mendung, aki PLTS tidak terisi, selamat! Wifi sekolah tidak bisa hidup. Begitu juga listrik. Mau nunjukin video pakai proyektor, bye. Mau listening pakai speaker, bye-bye.
Saya pernah bikin semacam flashcard tapi tidak bergambar untuk setiap materi, saya bagikan ke anak-anak supaya bisa dibaca bahkan sambil main, dan di hafal. Tapi ternyata? Saya kena PHP. Kertasnya hilang entah kemana, kosakata pun tak ingat. πππ
Karena jumlah kamus di sekolah kami nggak banyak, pun anak-anak nggak punta kamus pribadi, saya pernah mengizinkan anak-anak bawa HP ke sekolah waktu pelajaran saya. Dengan syarat HP nya ada kamusnya, jadi bila sewaktu-waktu dibutuhkan lebih cepat mencari kosa kata daripada printed dictionary, juga lebih update kosa katanya. Tapi kepercayaan saya sepertinya disalahgunakan, HP nya dipakai hal-hal lain yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran, dan merugikan. Baiklah, akhirnya saya larang bawa HP seperti peraturan awal.
Lalu saya baca-baca, dapat ada wordwall untuk belajar kosa kata. Baiklah, saya coba. Siapa tau berhasil. Akhirnya, saya bareng anak-anak membuat daftar kosa kata per materi dan menuliskannya di kertas warna-warni untuk di tempelkan di dinding.
![]() |
Kerjasama nempelin kosakata di dinding |
![]() |
Wordwall di kelas VII |
Dindingnya jadi warna-warni, tapi biarlah. Jadi kelihatan seperti kelas beneran, nggak sepiiiiii. Tapi wordwall itu mungkin nggak akan dibaca anak-anak dan jadi hiasan dinding semata. Jadi tindakan lanjutannya adalah drilling. Jadi kalau pas saya lihat anak-anak lagi nganggur, atau pas sebelum atau setelah pelajaran saya, pas jam kosong juga saya ajak anak-anak memnaca kosa kata nya. Nggak langsung semua memang, bergantian kosa katanya, tapi setiap hari. Harapan saya sih, kosa kata itu akan lebih nyantol di ingatan mereka.
Dan setelah sekitar dua minggu berjalan, it works! π₯³π₯³π₯³π₯³π₯³π₯³
Salah satu anak didik kelas VII bisa menang lomba menulis kosa kata melawan kelas VIII dan kelas IX, regu kelas VII juga bisa menang lomba spelling bee melawan kakak-kakak kelasnya. β€
Semangatttt!!!!
Jadi wordwall dan drilling ini satu paket yang bisa di amalkan di sekolah yang minim fasilitas dan akses internet seperti di sekolah saya.
Sleep well. π
Semangatttt!!!!
Jadi wordwall dan drilling ini satu paket yang bisa di amalkan di sekolah yang minim fasilitas dan akses internet seperti di sekolah saya.
Sleep well. π