Apa sih pelajaran yang anak-anak
sukai? Olahraga? Seni? Matematika? Atau Bahasa Inggris?
Kebanyakan siswa menyukai mata
pelajaran yang menyenangkan. Entah yang materinya menyenangkan, dekat dengan
kehidupan mereka sehari-hari atau karena gurunya yang humoris sehingga
pelajaran yang sulit pun tidak terasa menegangkan.
Mata pelajaran Matematika, IPA,
atau Bahasa Inggris kebanyakan dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit,
apalagi jika gurunya tidak dapat menguasai kelas dan membuat kelas terasa
menegangkan.
Lalu apakah Matematika atau
Bahasa Inggris selalu menjadi mata pelajaran yang ditakuti? Hasilnya bisa berbeda
bergantung pada situasi dan kondisi yang ada. Untuk mengembangkan kecakapan
literasi dan numerasi siswa perlu dilakukan berbagai macam alternatif kegiatan.
Materi mata pelajaran Bahasa
Inggris kelas IX salah satunya adalah “product label”. Materi ini dekat
dengan kehidupan sehari-hari. Label produk dapat ditemukan pada berbagai jenis produk
yang dekat dengan siswa seperti makanan, minuman, obat-obatan, produk perawatan
wajah dan lain sebagainya.
Pada materi ini selain
mengembangkan kemampuan literasi siswa dapat pula digunakan untuk mengembangkan
kemampuan numerasi siswa.
Misalnya kita bisa tunjukkan dua
label produk yang berbeda dengan fungsi produk yang sama. Misalnya kitab isa menunjukkan
dua buah produk makanan ringan. Sebagai contoh guru bisa meminta siswa
untuk mengamati dua label produk dari dua merek makanan ringan yang sejenis
tapi beda merek. Dari kegiatan tersebut guru dapat meminta siswa untuk
membandingkan kandungan produk pada merek tersebut, setelah itu membandingkan
harga produknya, dan memilih mana yang lebih baik diantara produk A dengan
harga sekian dan produk B dengan harga sekian.
Proses pembelajaran dengan materi "Product label" |
Dalam kegiatan pembelajaran ini guru perlu menyiapkan beberapa contoh produk yang nantinya akan diamati label produknya. Dalam pelaksanaannya siswa perlu waktu yang cukup lama untuk memahami produk label dan membandingkannya. Seharusnya kegiatan ini dapat dilakukan secara berkelompok yakni dalam kelompok kecil sehingga setelah kegiatan dapat dilakukan diskusi dan pembahasan. Akan tetapi karena jumlah siswa kelas IX hanya tiga orang maka kegiatan dilakukan tidak dalam kelompok. Hasilnya siswa lebih bersemangat karena mereka mengamati produk nyata yang ada dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Tapi apapun yang terjadi, guru harus tetap semangat mencari berbagai macam cara untuk mengembangkan kemampuan siswanya. Tak ada yang dapat kita capai tanpa berusaha.
No comments:
Post a Comment