Thursday, September 1, 2022

Potret Visi Misi Pendidikan Pada Karnaval Pembangunan di Kotawaringin Timur Tahun 2022

Hi, good people. 😄

Setelah selama dua tahun pandemi dan tidak ada perayaan untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia, bersyukur tahun ini sudah bisa merayakan kemerdekaan Indonesia yang ke-77 dengan tema Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat.

Ditempat aku tinggal sekarang, Sampit-Kotawaringin Timur, ada karnaval pembangunan yang diadakan pada Minggu, 21 Agustus 2022 lalu. Mengingat ini adalah karnaval pertama setelah pandemi, karnaval ini cukup meriah diikuti oleh sekitar 319 kelompok dari berbagai kalangan baik institusi pendidikan, pemerintahan, maupun umum. Penontonnya banyaaaaakkk.... kenapa aku rela nonton padahal biasanya mager di rumah? Ada anak TK yang belum pernah nonton karnaval jadi perlu ditunjukkan seperti apa sih karnaval itu. 

Selama lihat karnaval aku fokus pada sekolah-sekolah yang ikut karnaval, duhhhh cantik-cantik dan ganteng-ganteng....eh...bukan ya...fokusnya bukan itu. Satu, aku fokus pada visi misi dan tema yang diusung masing-masing sekolah dan yang kedua aku fokus pada hasil karya yang ditampilkan. Masya Allah, visi misi sekolah ini bagus semua, nggak ada yang nggak bagus. 

Misalnya visi dari SMA Negeri 3 Sampit "Terwujudnya Insan Yang Beriman, Berakhlakul Mulia, Cerdas, dan Berwawasan Lingkungan."

Karya yang di tampilkan juga karya yang mengangkat tema lingkungan sekitarnya yaitu berhubungan dengan buah nanas. Dari info gizi AKG FKM UI ada beberapa manfaat buah nanas yaitu memiliki antioksidan, mengandung enzim bromelin, mencegah inflamasi, mempercepat pemulihan, dapat mengurangi gejala artritis, dan meningkatkan sistem imun. Nah...pas banget dong dikonsumsi di masa-masa virus bertebaran kayak gini. Udah banyak manfaatnya, harganya murah, dan buahnya segar pula. Iya kan? Nggak harus buah yang mahal, buah yang dekat dengan lingkungan kita aja cukup kok. 

Kemudian tema dan visi misi dari SMA  Negeri 1 Sampit ini "Mencintai dan Melestarikan Budaya Tradisional. Wujudkan Karakter Profil Pelajar Pancasila Berkebhinekaan Global di Era Global Abad 21."


Ini sungguh visi misi yang luar biasa menurutku. Tuntutannya berat ini, berat untuk muridnya juga berat di pundak gurunya. 😁 Seperti kurikulum yang mulai diterapkan di tahun pembelajaran 2022/2023 ini yaitu kurikulum merdeka, guru dan juga peserta didiknya harus siap dengan segala perubahan yang ada dalam kegiatan belajar pembelajaran. Di kurikulum merdeka ini ada muatan Profil Pelajar Pancasila dan pengembangan softskill yang didasarkan pada pembelajaran berbasis proyek. Selain itu di kurikulum merdeka ini juga fokus pada materi esensial dan guru dapat menyesuaikan pelaksanaan pembelajaran dengan kemampuan dan minat peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. 

Sedangkan untuk Abad 21 sendiri tuntutan untuk guru udah banyak kan ya? Mulai dari kegiatan pembelajaran harus inovatif, pemanfaatan ICT (Information and Communication Technology), Pendekatan STEAM (Scientific Technology Engineering Art Mathematics) - TPACK (Technological, Pedagogical Content Knowledge), dll. Dan peserta didik abad 21 harus memiliki keterampilan 4C kan, Cakap, Cantik, Cukup, dan Cocok... bukan ya... 4C yang jadi fokus disini tetap pada Creative Thinking, Critical Thinking and Problem Solving,  Communication Skills, and Collaboration. Tuntutan untuk peserta didik berat juga, dan keempat keterampilan itu tidak bisa didapatkan secara tiba-tiba, bukan sulap. Perlu kerjasama dari semua pihak lho, bukan cuma tanggung jawab guru dan kepala sekolah saja, orang tua dan msyarakat juga punya tanggung jawab. 

Nggak bisa seorang anak itu tiba-tiba dia tumbuh menjadi anak yang kritis, kreatif, komunikatif, kolaboratif dan ceriwis...(yang terakhir nggak ya...) kalau nggak ada stimulusnya dari kecil. Dari kecil lho ya...bukan dari SD, dari SMP, dari SMA apalagi dari kuliah. Contohnya aja ibu-ibu yang punya anak balita, biasanya anak-anak ini kan suka perasaran nanya ini itu... ya tolonglah dijawab.. dijawab dengan jawaban yang logis bukan malah dibilang " udah diem, jangan tanya-tanya terus." Buyarrrrrr.....

Terus kalau nggak tau jawabannya gimana? Ya bilang aja "Eh bunda lupa jawabannya, nanti habis ini kita cari sama-sama ya dibuku atau cari di internet." that's okay, itu bagus juga karena ngajarin mereka untuk belajar. Dan juga ngajarin mereka bahwa bundanya, mamanya, ibunya, emaknya itu bukanlah orang yang tahu segalanya. 

Yang mau aku tekankan disini adalah pendidikan itu tanggung jawab bersama, bukan tanggungan guru aja. That's all. 😇

Balik lagi ke visi misi yang di atas, semoga bisa terwujud. Fighting!!!! 💪💪💪💪

Kemudian ada barisan adek-adek yang gagah dari SMK Negeri 1 Sampit dengan membawa spanduk " Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat. Kita Bangun Kotawaringin Timur menjadi Lebih Tangguh dan Kuat".

Dari pengalaman pribadi, mengajar anak SMK ini syedap sekaliiiiii... apalagi kalau kena ngajar di Teknik Sepeda Motor, stok sabarku harus banyaaaaaaaaaakkkkkkk. Tapi tetep jadi guru itu seru dan jalannya berdebu! 😅

Ada juga lembaga pendidikan dan pelatihan terpadu yang ikut memeriahkan karnaval yaitu dari LPP Quantum Siap kerja, Cepat Kerja...!

Beberapa anak yang lulus SMA punya pilihan untuk kuliah, ikut LPP, kerja, atau langsung nikah... 😁

Eits nggak boleh protes, karena kenyataannya disini memang gitu. Meskipun mereka termasuk gen Z tapi nggak semua Gen Z punya privilege untuk kuliah dan hidup enak. Ada yang harus kerja keras demi keluarga, ada yang terpaksa harus nikah. 

Apapun itu, sebagai guru aku juga tidak punya kuasa untuk mengharuskan anak-anak begini atau begitu, kuasaku hanya bisa mendoakan mereka, doa yang baik. 

Masih banyak sebenarnya visi misi sekolah yang ikut karnaval cuma nggak sempat di foto karena nonton sama anak TK, lebih fokus menjawab pertanyaan dia aja. 😂

Fokusku yang kedua adalah karya-karya yang ditampilkan saat karnaval. Keren dan penuh kreativitas. 

Kostumnya dibuat dari plastik
 

kostum pepaduan antara batik khas daerah dengan plastik 




Sepeda hias


Sebenarya masih banyak lagi yang lainnya tapi yang kefoto cuma itu. Tapi intinya dalam setiap karnaval, pasti peserta karnaval berusaha menampilkan hasil karya terbaik mereka. Yang menggelitik buatku adalah persiapan semua itu pasti panjang dan melelahkan. Menghabiskan banyak waktu dan tenaga. memang sudah dari zaman aku sekolah dulu, persiapan karnaval ini luar biasa. Dulu waktu aku SMP, peserta yang terpilih karnaval juga harus sama-sama membuat karya yang di tampilkan. Jadi sepulang sekolah harus mempersiapkan kostum dan lain sebagainya, kadang bahkan memakai jam belajar karena waktu karnaval sudah mepet. Termasuk juga jika harus berhias dan lain sebagainya, kalau sekolah tidak menyediakan biaya maka harus keluar biaya dari kantong sendiri. Makanya dulu aku sering ngumpet kalau ada pemilihan siswa yang ikut karnaval. Kenapa? Nggak cinta tanah air? BUKAN. I realized at that time my mom didn't have enough money to spend for such event. Jadi aku pikir kalau aku harus keluar uang ini itu waktu ikut karnaval, aku nggak mampu, masih ada hal lain yang lebih penting. Itulah kenapa aku pribadi tidak pernah memaksa anak didikku untuk keluar modal dari kantongnya, lebih baik aku keluarkan dari kantongku selama masih dalam batas kemampuanku. 

Berpartisipasi dalam karnaval dalah hal yang baik, tapi menurut aku harus dikaji lagi untuk persiapan karnavalnya. Kan setahun sekali? I know it's once in a year tapi jangan karena cuma sekali dalam setahun itu lalu kita ugal-ugalan. Menurutku sih ya... pendapat lain diterima juga.

Penampilan lain yang termasuk banyak dalam karnaval kali ini adalah marching band.  Sebelumnya aku udah tahu sih beberapa sekolah di Sampit memang punya marching band but it surprised me Sampit has many nggak cuma tiga empat sekolah. Dari tingkat SMP sampai SMA, banyak banget marching band-nya mulai dari yang baru sampai yang udah lama. 
Salah satu marching band dalam karnaval kebudayaan Kotawaringin Timur

Banyak marching band di karnaval pembangunan kemarin dan they are utstanding tapi sayangnya nggak ke-capture aku. Honestly, ketika aku melihat karnaval kebudayaan Kotawaringin Timur ini dalam hatiku berdoa semoga nggak lama lagi Seruyan juga punya yang seperti ini. Ya karena sekarang aku nggak ngajar di Kotawaringin Timur lagi tapi di Kabupaten Seruyan jadi tetap saja sebagai guru aku berkewajiban untuk memajukan pendidikan di Seruyan, that's my responsibility. Bingung juga aku, KTP Kotawaringin Timur, ngajarnya di Seruyan jadi ya kaki kanan di Kotim kaki kiri di Seruyan. 

Two Thumbs up untuk karnaval pembangunan kali ini, ditengah panasnya cuaca hari itu acara tetap berjalan dengan meriah. Penontonnya banyak, bapak Bupati dan jajarannya sumringah di panggung kehormatan dan para pedagang  mendapat rezeki. Ingat banget di tahun 2018 waktu masih jadi guru di SMK N 3 Sampit dan ikut karnaval, malamnya kakiku rasanya kaya diiket pakai rantai kapal. 

in the end jadilah guru yang terus belajar, majukan pendidikan kita. Semoga visi misi setiap sekolah bisa tercapai.
Welcome September, please be nice. 😉






Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Salam Guru Penggerak. “Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”   ( Teach...