Salam Guru Penggerak.
Kegiatan pendidikan guru penggerak angkatan 7 sudah sampai pada modul 2.3. Sebelum belajar modul 2.3 saya menuliskan refleksi modul 2.2 dengan model 4P yaitu Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, dan Penerapan.
Pembelajaran Sosial dan Emosional
(PSE) adalah pembelajaran yang terkoordinasi antara berbagai pihak dalam
komunitas sekolah yang bertujuan untuk mendorong perkembangan anak secara
positif. Integrasi PSE di kelas tidak hanya dapat meningkatkan pencapaian
akademik, namun juga memberikan pondasi yang kuat bagi murid untuk sukses dalam
berbagai area kehidupan mereka di luar akademik, termasuk kesejahteraan
psikologis secara optimal.
Ada beberapa teknik yang dapat diterapkan
salah satunya adalah teknik STOP (Stop, Take a breath, Observe, Proceed). Saat
pertama melaksanakan teknik STOP, murid saya ada yang tertawa dan tetap tidak
fokus, ada juga murid lain yang benar-benar mengikuti dan fokus pada instruksi saya.
Setelah itu, dalam kegiatan inti saya meminta murid untuk berdiskusi dan
mempresentasikan hasil diskusinya untuk menumbuhkan kesadaran sosial dan
keterampilan berelasi mereka. Di akhir pembelajaran juga saya meminta mereka
untuk mengisi refleksi dan umpan balik terhadap presentasi dan hasil karya
temannya sebagai upaya untuk menumbuhkan kesadaran dirinya.
![]() |
Murid sedang menempelkan hasil karyanya |
1. Apa yang Bapak/Ibu lihat dalam proses tersebut? (Peristiwa)
Dalam proses tersebut, terlihat bahwa beberapa murid
mungkin tidak sepenuhnya terlibat dan membutuhkan lebih banyak dukungan dan
bimbingan. Namun, beberapa murid lainnya dapat berpartisipasi dengan aktif dan
fokus pada instruksi. Murid-murid yang dapat fokus tersebut setelahnya berada
pada kesadaran penuhnya untuk mengikuti kegiatan selanjutnya dalam proses
pembelajaran. Selain itu, diskusi dan presentasi juga membantu meningkatkan
keterampilan sosial dan berelasi di antara para murid. Tentu saja sebagai
seorang guru saya harus dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif bagi
mereka agar tercipta well-being.
2. Apa yang Bapak/Ibu rasakan sehubungan dengan proses yang Anda alami? (Perasaan)
Sebagai guru sudah biasa rasanya merasakan berbagai
macam perasaan jika menghadapi murid-murid. Ketika belajar pembelajaran sosial
emosional di modul 2.2 saya merasa senang karena mendapatkan hal baru. Sedangkan
dalam praktiknya terkadang tidak semudah memahami teorinya. Sehubungan dengan
proses tersebut saya merasa senang dan bangga melihat beberapa murid yang aktif
berpartisipasi dan terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Di sisi lain, sejujurnya
ada sedikit kecewa terhadap beberapa murid yang tidak sepenuhnya terlibat dan
tidak memperhatikan instruksi. Terkadang juga saya merasa frustasi dan
kebingungan memikirkan bagaimana caranya agar mereka semua terpenuhi kebutuhan
belajarnya sehingga tercapai tujuan belajarnya.
3. Apa hal yang bermanfaat dari proses tersebut? (Pembelajaran)
Dari praktik pembelajaran sosial emosional tersebut memungkinkan para murid untuk mempraktikkan keterampilan sosial dan berelasi, mempromosikan kesadaran diri dan kesadaran sosial, serta membantu membangun kemampuan berbicara di depan umum. Bagi saya seorang guru, proses tersebut juga merupakan tempat bertumbuh, dari berbagai respon anak-anak saya juga belajar manajemen diri, keterampilan sosial, keteramilan berelasi dan juga pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
4. Apa umpan balik yang Anda dapatkan? (Pembelajaran)
Dalam praktik pembelajaran, perlu adanya variasi dalam
penerapan teknik-teknik yang dapat digunakan ddi dalam kelas. Guru dapat
menyesuaikan Teknik yang digunakan dengan kompetensi sosial emosional yang
ingin ditumbuhkan selama proses pembelajaran. Jika satu Teknik atau satu cara
kurang tepat maka dapat mencoba Teknik lain dalam kegiatan selanjutnya.
5.
Apa yang ingin Anda perbaiki atau tingkatkan
agar ini berdampak lebih luas? (Penerapan)
Untuk meningkatkan dampaknya, saya dapat mencoba mengintegrasikan lebih banyak teknik pembelajaran sosial emosional ke dalam praktik pembelajaran sehari-hari, seperti teknik meditasi atau permainan peran. Saya juga dapat memberikan lebih banyak dukungan dan bimbingan kepada para murid yang membutuhkan, serta memastikan bahwa kegiatan pembelajaran difasilitasi dengan cara yang positif dan terstruktur untuk meningkatkan partisipasi dan keterlibatan murid secara keseluruhan.
No comments:
Post a Comment