Friday, January 4, 2019

Perjuangan lain, ASI eksklusif

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Good morning...

Kali ini saya akan menuliskan tentang menyusui atau yang biasa disebut mengASIhi oleh mamud mamud dan bunda-bunda ketcehh. Kenapa menyusui saya tuliskan disini? Kalau mungkin ada yang mbatin "halah menyusui aja ditulis. Sudah kodratnya kaliiii"
Eitsss...memang sudah kodratnya, tapi menyusui tidak se-simple tulisannya gaessss. Ada banyak ibu yang tidak berhasil menyusui, bukan karena mereka tidak ingin, tapi situasi dan kondisi yang membuat mereka gagal menyusui. Ada juga kelompok ibu-ibu yang lain, yang memang menganggap menyusui atau mengASIhi itu bukan hal yang penting-penting amat untuk diperjuangkan. Ada juga tipe ibu-ibu yang lain lagi, yaitu ibu yang setengah mati bertekad dan akhirnya berhasil menyusui bayinya sampai 2 tahun bahkan lebih. Nggak percaya? Please look at every mother in your environment. Am I wrong?

Lalu tipe yang manakah saya??? Saya tipe yang ketiga. Alhamdulillah saya mendapatkan nikmat menyusui itu sampai dua tahun bahkan sampai sekarang anak saya dua tahun tiga bulan. Kalau ada yang berpikir saya menuliskan ini karena mau pamer, please stop. Saya cuma ingin berbagi, siapa tau ada ibu-ibu di luar sana yang saat ini sedang galau karena keadaan dan situasinya tidak memungkinkan untuk menyusui padahal mereka ingin. Let's support each other. Every mother is special. Believe that we can make it. 

Okay, pertama saya ceritakan dulu situasi dan kondisi saya. Saya, ibu rumah tangga berusia 29 tahun, saya istri, saya guru di sebuah SMk Negeri di kota Sampit dengan jumlah jam mengajar 30 jam per minggu, saya juga ngajar di sebuah perguruan tinggi swasta 6x seminggu, saya dirumah nggak punya pembantu dan saya tinggal dengan ibu mertua. Cukup padat merayap kan ya jadwal?

Menyusui bukan cuma keinginan ibu saja, tapi lingkungan dan dukungan juga berpengaruh terhadap keberhasilan menyusui. Pertama dukungan suami, alhamdulillah saya beruntung suami saya mendukung dengan sepenuh jiwa dan raganya. Saya dan suami kebetulan sepakat. Kedua, dukungan dari orang terdekat lain, seperti orang tua atau mertua. Kalau ini, saya belum sepenuhnya dapat. Kenapa saya bilang belum sepenuhnya? Mereka tidak melarang saya menyusui tapi tidak juga estrim harus ASI. Di awal-awal saya kembali bekerja setelah cuti, mertua saya bilang untuk kasih susu formula saja. Praktis katanya. Betul nggak? Pendapat beliau tidak sepenuhnya salah. Karena kalau susu formula beliau gampang buatnya, kalau anak saya minum ASIP ketika saya kerja, kan prosesnya agak lama untuk nunggu ASIP tadi siap diminum si baby. Tapi saya bersikeras untuk tetap memberi ASI. Kalau mama saya sih agak slow, no matter what I choose she will support. Biar bagaimanapun dukungan dari orang-orang terdekat saya dapatkan. Mendukung bukan hanya sekedar kata "iya saya dukung", tapi ada tindak lanjutnya. Suami dan mama mambantu saya menjaga si baby jadi saya punya cukup waktu untuk istirahat. Mama juga sering masak, dan saya dong yang makannya paling banyak dirumah. 😀😀😀

Saya pakai pompa manual aja


Selain dukungan, tekad juga memegang peran penting. Jika memang ingin full ASI eksklusif bahkan sampai dua tahun, please jangan mudah goyah. Biarpun halangan rintangan menghadang tetaplah pada tujuan. Bagi ibu yang bekerja, solusi yang paling pas menurut saya adalah memompa ASI saat sedang bekerja. Sebenarnya bisa saja ibu pulang pergi untuk menyusui anak setiap dua atau tiga jam, tapi kadang itu tidak bisa kita lakukan. Kadang tidak semua situasi dan kondisi memungkinkan. Memompa ASI pun butuh keuletan dan kesabaran. Di kota-kota besar, perusahaan-perusahaan sudah menyediakan tempat untuk ibu-ibu memompa ASI (ibu-ibu bisa cari peraturannya ada), tapi untuk yang tinggal dikota kecil seperti saya, di sekolah tempat saya bekerja tidak ada disediakan tempat untuk itu jadi saya biasa memompa ASI di UKS. What?? Iya di UKS. Saya kunci. Kalau sedang ada anak-anak sakit saya malah sanggup memompa di ruang guru. Lhooo??? Kan ada apron menyusui, atau kalau ibu pakai jilbab yang besar itu cukup membantu. Dan rekan-rekan kerja sudah paham aktivitas rutin saya tersebut jadi everything runs well. 
Nah salah satu saksi bisu saya di sekolah.


Well, capek? Ribet? Malas? Semua itu harus kita singkirkan kalau kita mau tetap menyusui ASI eksklusif dan kita kerja. ASI adalah kuwajiban kita, tanggung jawab ibu, dan hak anak. Bagi ibu yang beragama Islam, di Al-Qur'an juga aa ayatnya tentang menyusui ini. 

Surat Al Baqarah ayat 233 yang mengandung arti “Para Ibu hendaklah menyusukan anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban Ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kemampuannya. Janganlah seorang Ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang Ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertaqwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”.

surat Al Ahqaf ayat 15 yang berbunyi “ Dan Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah pula. Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila ia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa”Ya Allah tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan Ibu Bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai, berilah kebaikan kepadaku dengan kebaikan kepada naak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau an sesungguhnya aku termasuk orang orang yang berserah diri”.

Surat Lukman ayat 14 yang berbunyi “ Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah tambah dan menyusuinya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua orang ibu bapakmu, hanya kepadaKulah kamu kembali.

Jadi berbekal dari itu saya berusaha semampu saya untuk menyusui Ziya ASI eksklusif. Ibu harus kuat mental juga. Ada sekelompok orang yang tidak paham akan pentingnya menyusui dan bahkan mencibir, saya senyumin aja. Dalam hati sih bilang "lihat aja anakku sehat, tumbuh kembangnya baik". Sempat sih karena jengkel dikomentarin saya bilang aja "harga susu formula mahal, nggak kuat beli"... hahahaha...

Selama saya menyusui saya tidak pernah punya stok lebih dari satu freezer. Kenapa? Karena saya selalu usahakan menyusui langsung selama saya bisa. Tapi meskipun stok ASIP tidak satu freezer khusus ASI full, anak saya tidak pernah kehabisan stok ASI. Jadi ibu-ibu yang nggak bisa nyetok ASIP banyak, jangan berkecil hati. Selama anak kita masih menyusu langsung dengan kita semua akan baik-baik saja. Kalau ada yang bilang ASI ibu sedikit, anaknya tu nggak kenyang jadi nangis, dikasih susu formula aja supaya cepet kenyang. Ibu lempar aja pakai daun katuk. Ehhh..jangan bu, daun katuknya disayur aja. Ibu senyumin aja, anak kita nangis bukan melulu karena pengen nenen. 
Itu adalah stok ASIP saya di freezer. 
(Saya pilih pakai botol karena ekonomis)

Hal lain adalah, waktu dua tahun bukanlah waktu yang singkat untuk kita menyusui. Jadi konsistensi kita sebagai ibu juga diuji. Kita sebagai ibu harus bertekad paling kuat, untuk siapa? Untuk anak kita, juga untuk kita. Supaya sebagai ibu kita memberikan contoh yang baik, bahwa hak setiap orang harus kita berikan. Mungkin anak-anak masih belum paham apa itu hak dan kuwajiban, tapi anak-anak akan merasakan kasih sayang dan ketulusan kita. Anak-anak akan dekat dengan kita. Anak-anak akan berbakti pada kita. IBU. IBU.IBU. AYAH. 

Terakhir ini tips dari saya supaya ASI ibu tetap melimpah:
1. Berpikiran positif. Selalu berpikir bahwa ASI kita cukup. Karena berpikiran negatif akan emmbawa energi yang negatif pula. Akan membuat ibu stress dan akan berpengaruh pada produksi ASI.
2. Makan sayuran hijau, kacang-kacangan dan juga buah-buahan. Sayuraan seperti daun katuk, bayam, daun kelor dipercaya bisa memperlancar ASI. Kacang-kacangan seperti kacang kedelai atau olahan kacang kedelai juga bagus. Saya rutin mengkonsumsi susu kedelai home made. (Lain kali akan saya tuliskan bagaimana membuatnya supaya rasanya enak dan tidak langu). Makanlah secara teratur dan jangan batasi asupan makanan karena takut gemuk dll. Tapi kalau udah kenyang berhenti ya bu ibuuuuu..  
3. Istirahat. Bagi ibu, cukup istirahat akan mengembalikan tenaga dan kondisi ibu setelah kelelahan beraktifitas. Dengan istirahat yang cukup tubuh ibu akan lebih bugar.
4. Minum suplemen pelancar ASI. Jika memang ibu tidak sempat masak sayur-sayuran, ibu bisa mengkonsumsi suplemen pelancar ASI. Sekarang sudah banyak macam dari mulai yang pil sampai yang minuman dengan berbagai varian rasa. Pilih yang ibu suka. 
5. Terakhir ini oke banget bagi saya. Hahahaha. Tanggal muda, gajian plus transferan dari suami. Jadi ada ASI tanggal muda yang dua kali lipat dari biasa... 😁😂😃😄😀

Semoga tulisan saya ini bermanfaat, paling tidak buat saya sendiri supaya ingat nanti kalau anak kedua. Dan saya menulis ini bukan berarti saya nyinyirin ibu-ibu yang ngasih susu formula. Saya tetap mendukung apapun keputusan ibu-ibu karena apapun itu pasti sudah dipertimbangkan dengan baik. 

Ini ada link jua buat dibaca-baca sambil makan pisang goreng

Mari bersama menjadi Ibu yang lebih baik. 
Selamat akhir pekan. Happy weekend. 😊😊😊




No comments:

Post a Comment